Ini bukan promosi. Soalnya manajemen itu berkonotasi ke apa-apa. Misalnya manajemen emosi, manajemen hati. Nah siapa mampu memenej maka hasilnya adalah kesuksesan.
manajemen disini bukan berarti ilmu manajemen. Soalnya ilmu manajemen yang ada sekarang terbatas pada bisnis sedangkan kebutuhan manajemen itu luas.
Sejarah sebagai kisah yang ditulis manusia meskipun katanya dia ahli. So sejarah bisa ditulis ulang dan berbeda dengan yang seblumnya.
Ha ha ha. Lalu kita harus percäya siapa. Hi hi hi nggak usah dipikir dalam-dalam.
Setiap usaha punya isu khusus yang harus dikelola. misalnya untuk industri makanan adalah rasa, kehangatannya dan penampilannya. Untuk industri percetakan harus bagus desainnya, tidak salah cetak dan tepat waktu.
Dan jangan lupa ini bisa berubah sesuai perkembangan jaman.
Kemampuan mengelola menjadi bagian penting meraih kesuksesan. Dalam ilmu menuju sukses selalu disarankan untuk memiliki banyak ketrampilan. padahal memiliki kepintaran, memiliki ketampilan tanpa kemampuan mengelola kepintarannya ya bohong.
Kemampuan mengelolalah yang menjadi dasar seseorang bergerak maju.
Mencari sampai ketemu suatu makna itu sangatlah penting agar jangan dikecoh dengan wadah yang gemerlap atau kulit. Makna harus ditemukan bukan hanya dicari. Kalau kita tidak dapat menemukan makna maka bisa jadi kita meleceng jalannya.
Salah urai, salah simpuladalah hasil tidak menemukan makna.
Seringkali seseorang menjadi rancu terhadap satu hal. Itu lawan atau pasangan. Kadabf keduanya mirip.. Lalu apa bedanya. Lawan dapat berarti musuh. Sesuatu yang merusak. Sedangkan pasangan membuat nyaman atau membuat segalanya berjalan lancar karena menjadi lengkap.
Suami atau isteri jelas pasangan, tapi kalau pembeli atau pelanggan? bisa tidak dianggap psangan.Dalam bahasa Jawa bila ada pembeli maka dilayani yang maknanya dipasangi.
Silahkan pikir! Apakah lebih baik menjadikan pasangan atau lawan?
Menjadi orang terdepan dalam perubahan paling sering menjadi korban. Orang lain baru menyadari setelah waktu berlalu. Betapa petingnya dia.
Menjadi pelopor juga sering tidak disadari perannya bagi generasi berikutnya.
TRAGIS YA. Kisah yang menyedihkan
Sementara alam terus berubah, semua harus bsrgerak maju. Tapi ada kelompok yang enggan berubah. Menikmati zona nyaman.
Kelompok ini dan anggotanya menjadi masalah besar. Mereka bahkan tidak menyadari kekonyolannya.
Hi hi hi,
Bukan kejeniusan, bukan kepintaran dan bukan skill tinggi uang menjadi modal untul kerja. Tetapi kejujuranlah.
Orang boleh kaya tapi kalau tidak jujur? Apalah artinya. Orang boleh terampil tapi kalau tidak jujur? Siapa mau pakai.
Alam berubah manusia wajib menyesuaikan. Alam berubah cepat harus diikuti. Siapa kompatibel survive. Tidak out.
Itu sudah menjadi hukum alam. Tidak ada alternatif.
