Wednesday, February 16, 2011

PILIHAN KETIGA PENGANGGARAN PUBLIK

Kebanyakan manajer pemerintahan masih berkutat pada dua macam pilihan dalam penganggaran  publik: menaikkan pajak atau memotong anggaran. Sampai kini sebenarkan kita mempertanyakan adakah pilihan lain selain kedua pilihan tersebut. Kita tidak ingin mengurangi anggaran pendidikan, mengurangi pembangunan pisik atau mengurangi aggaran kesehatan masyrakat, tetapi kita juga tidak menginginkan kenaikan tarip pajak. Kita ingin layaman publik meningkat sedangkan beban masyarakat tetap atau menurun.
Kebanyakan pimpinan pemerintahan masih berasumsi bahwa satu-satunya jalan untuk menurunkan pengeluaran hanyalah menghapus program, mengurangi dana dan aparat.
Secara sederhana sebenarnya dapat kita lakukan dengan mengurangi sebanyak-banyaknya korupsi. Isu ini tidak populer dikalangan birokrasi. Bagaimana akalnya? pengeluaran pemerintah sampai kini masih dikorup . Kabarnya lebih dari 30%. Pendapatan dari pajak juga banyak dikemplang dan dikorup. Kabarnya sampai lebih dari 40%.
Nah itung-itungan jadi begini. Bila pendapatan tidak dikorup dan didapat lagi yang 40% saja dan belanja tidak dikorup yang 30% saja maka uang yang tersedia menjadi 166,6% dari sekarang dan belanja asli 70% dari sekarang. Jadi? Kita bisa mensejahterakan rakyat lebih dari 2 kali saat ini.
TRESNO AMOR 2011

1 comment:

  1. Walaupun pengetahuan saya masih terlalu awam mengenai masalah yang kompleks dalam pemerintah saya beri sedikit komentar.

    Dalam pemikiran saya kebijakan pemerintah untuk memotong anggaran, mendelete program kerja ataupun menaikkan pajak bukanlah alternatif terbaik. Kalaupun pajak dinaikkan dan akhirnya dikorupsi tiada artinya dan malah semakin menyebabkan keterpurukan rakyat.
    So, benahi dulu pemerintahan. Toh dana riil yang sebenarnya ada dipemerintah sebenarnya lebih dari cukup untuk membiayai proker seandainya tidak dikorupsi.

    Dan seharusnya jika pemerintah menaikkan pajak, pelayanan publik jga harus diperbaiki

    ReplyDelete