Sunday, March 13, 2011

ORANG INDONESIA MUDAH DITIPU KAH?


Judul ini mungkin menyakitkan bagi kita, saya dan anda semua sebagai orang Indonesia. Tapi mari kita lihat hidup kita sehari-hari yang penuh tipuan dan tidak ada satupun dari kita berteriak “penipu!”.
Orang Indonesia tidak asing dengan mie instant. Dari puluhan merek mie instant, paling sedikit mereka punya dua macam mie siap saji, mie godog dan mie goreng. Mie godog biasanya tidak disebut godog tapi hanya disebut rasanya. Ada ayam bawang ada soto ada kaldu. Sedang mie goreng pasti disebut goreng. Ada yang goreng saja, goreng spesial ada goreng Jawa.
Untuk mie godog petunjuk masaknya betul, karena memang masaknya digodog. Tapi petunjuk untuk mie goreng? kapan menggorengnya?. Yang namanya mie goreng instant ya mie godog lalu dibubuhi saus, kecap bumbu. Hasil penampilannya saja seperti mie goreng, tapi tidak pernah digoreng. Ternyata sampai sekarang tidak yang yang protes. Padahal kita semua ditipu melek-melekan.
Beberapa waktu lalu juga ada nasi instant.  Juga ada nasi goreng. Kasusnya sama. Yang namanya nasi goreng ya nasi itu yang diulet dengan kecap dan saus. Bentuk, warnanya seperti nasi goreng, tapi tidak pernah digoreng. Tidak ada yang protes, padahal kita ditipu melek-melekan. 
Itulah sebabnya kini banyak tipu-tipuan lewat sms, internet, telepon. Korbannya bauanyak. dan terys berjatuhan soanya orang Indonesia mudah di ........
Ada di kehidupan yang lain. Silahkan kirim komentar. 
LANGLANG maret

1 comment:

  1. Saya setuju sekali pak.
    Halbesar dimulai dari sesuatu yang kecil.


    Tidak "nggumuni" orang Indonesia itu gampang ditipu karena tidak kritis dan suka menyepelekan.Saya juga korban penipuan mie instant dong..
    Sharusnya kita bisa protes ke lembaga perlindungan konsumen untuk mengganti namanya menjadi mie campur saus kecap without kuah..mungkin begitu..
    Tapi kalau mau protes kita hanya minoritas dan dianggap tidak penting saat ini untuk mengurusi mie goreng.
    Apa karena kita kaum timur yang berbudaya diam tidak berani bersuara jika tidak ditanya sehingga berfikir "nrimo" yang penting mienya enak di lidah kita.Ya mungkin seperti itu..
    Semoga kita sebagai kaum intelektual tidak akan kena tipu yang lebih besar lagi.
    baik lewat sms,telpon ataupun hipnotis atau pencucian otak yang marak saat ini.

    Kita harus lebih kritis menaggapi peubahan zaman dan bisa membedakan jalan yang baik dan yang buruk yang tidak boleh kita ikuti (19970)

    ReplyDelete